top of page

Desa Kincir Angin dan Kanal Cantik

Updated: Dec 30, 2020

Cuma punya 1,5 hari untuk explore Belanda harus dengan cermat menentukan tempat mana yang mau di tuju. Di Google Maps, list destinasi gw di Belanda udah banyak banget, bikin bingung diri sendiri. Tapi akhirnya memutuskan untuk melihat Kincir Angin dan Kanal yang sangat terkenal itu.


Tanggal 9 Oktober, pagi gw udah siap-siap untuk berpetualang. Jam 7.30 pagi, gw udah selesai sarapan dan siap berangkat ke Stasiun Schipol Airport menggunakan shuttle bus dari hotel. Sengaja pagi, supaya gw punya cukup banyak waktu untuk menikmati setiap destinasi yang gw kunjungi.


Sampai di Schipol, gw mencari loket penjualan tiket. Sebenernya ada mesin penjualan tiket, udah coba tapi karena gw perlu bertanya maka gw memutuskan untuk mencari loket. Loket tiket terbuka dan cukup banyak counter yang siap sedia membantu. Letaknya ada di sebelah Starbucks , ada tulisan Train Ticket and Services dengan logo moda transportasi mereka (yang mana lupa di foto karena semua benda sedang diamankan).


Hari itu, sedang tidak banyak antrian jadi gw langsung menuju counter yang dibantu oleh seorang perempuan. Gw menjelaskan kalau gw mau ke Zaanse Schans - Amsterdam City - Schipol Airport. Dengan rute tersebut, dia merekomendasikan gw untuk beli Travel Pass Amsterdam and Region untuk 1 hari seharga 19Euro. Selain itu, mba ini juga bantuin print jadwal kereta di rentang waktu yang gw rencanakan, menjelaskan kereta yang harus gw gunakan karena butuh transit dan juga menjelaskan saat ini gw harus menunggu di lane berapa.


Zaandik Zaanse Schans

Kalau kalian cari di peta transportasi akan cukup bingung mencari Zaanse Schans, karena disana akan tertulis Zaandik. Butuh waktu kurang lebih 30menit untuk sampai di Zaanse Schans menggunakan kereta dari Schiphol Station. Dari stasiun keluar ke arah kiri, nyebrang dari bawah tanah. Nah, tinggal jalan aja ikutin jalan utama kalau gk yakin buka aja Google Maps. Gk akan bingung deh soalnya nanti akan ada bangunan ikonik si Rumah Kincir Angin.

Kalau sudah lihat bangunan ini di pastikan kamu tidak nyasar. Tinggal menyebrang aja ke arah desa yang langsung keliatan dari jembatan. Sesampainya di Desa Zaanse Schans kalian akan langsung melihat rumah-rumah penduduk, sebagian ada yang sudah jadi kios, cafe, museum dan sebagian lagi sepertinya masih berpenghuni.



Setiap rumah cantik banget, mirip sama gambaran di buku dongeng yg gw baca waktu kecil dulu. Ya, gw terlalu banyak baca fairytale. Rasanya pengen foto semua spot, tapi apadaya karena pergi sendiri maka gw gk bisa foto. Bisa sih pake tripod, tapi blurrrrrr huhu so sad. Gk masalah, jadi ada alasan buat balik lagii..hahaha



Desa Zaanse Schans ini masih memiliki penghuni, sebagian rumahnya ada yang dijadikan sebagai toko sovenir, cafe, dan museum jadi suasana pedesaannya sangat terasa. Jadi jangan heran kalau disana kalian bisa melihat berbagai hewan peliharaan yang merumput atau mencari makan. Suasana asri dan tenang bikin betah lama-lama disana, dijamin kalau gk hujan sih gw bisa seharian disana.


Museum yang ada disana bermacam-macam, mulai dari museum keju, sepatu kayu khas belanda, wooden shoes, dan lain sebagainya dengan biaya masuk ataupun gratis. Gw mencoba memasuki beberapa museum yang gratis untuk sekedar menghangatkan badan. Kalau sedikit lapar, coba ke museum keju, kita bisa coba keju yang ada disana pada area tester.



Sebagai pecinta pemandangan bagus, landscape cantik. Gw menghabiskan waktu 3 jam, dari jam 9 sampe jam 12 disini. Menyerah karena hujan gk berhenti dan udah gk sanggup kedinginan. Jam 12 gw memutuskan untuk segera kembali ke stasiun dan menuju ke tempat selanjutnya yaituuu


Amsterdam

Tujuan utama gw ke Amsterdam adalah mau menyambangi kanal-kanal yang terkenal dan cantik itu. Rencananya adalah gw turun di suatu tempat dan jalan kaki aja untuk menikmati pemandangan tiap kanal. Karena cuaca yang kurang bersahabat, hujan sedari pagi tidak kunjung reda, rencana gw sedikit berantakan. Walaupun tetep nekat jalan kaki ke beberapa spot, berakhir dengan basah kuyup dan memutuskan menghangatkan diri di Primark sebelum pulang ke Hotel.


Salah satu spot yang paling banyak turis di daerah Amsterdam adalah Dam Square. Selain ada Monumen Nasional dan Istana Raja, Turis bisa menonton busker/penampilan artis jalanan dan juga bermain dengan Burung Merpati. Jangan lupa berfoto disini, pemandangan siang maupun malam sangat bagus.


Gw sangat meyakini kalau cuacanya cerah, kanal-kanal ini akan cantik banget ditambah dengan daun yang sudah mulai menguning karena musim gugur. Ya, ok itu bayangan gw, yang gw harapkan. Walaupun mendung, ternyata tidak mengurangi kecantikan pemandangan disana, justru menurut gw menambah kecantikan dan memberikan kesan yang berbeda. Ada kesan romantis saat hujan.

Berapa lama waktu gw muter-muter Amstedam? dari jam 1 sampe jam 6 sore. Kalau gk hujan mungkin masih bisa lebih lama, karena pasti cantik pemandangan ketika malam hari.

Setiap kanal punya ciri dan pemandangan yang berbeda. Deretan rumah tinggal dan cafe yang ada di sekitarnya menambah nilai tersendiri disetiap sudut. Jujur aja, gw jatuh hati pada kota ini. Kota yang berintegrasi dan menyatu dengan alam. Suasana kota yang ramah, vibes nya bikin gw jatuh hati. I'll be back again Amsterdam!!


Siapa yang jatuh hati juga pada kota ini? Leave your comment below!


xoxo

gracemutiaraa


22 views0 comments

Recent Posts

See All
Post: Blog2_Post
bottom of page