top of page

Weekend Random! Planetarium after 20 years.

Updated: Sep 3, 2019


Entah apa yang ada dipikiran waktu itu, tiba-tiba mau ke planetarium! Yang pasti, sudah lama banget gk ke Planetarium, terkahir kyanya waktu masih SD. Yang berarti sudah sekitar 20tahun. Mulailah saya berselancar, mencari informasi terkait Planetarium.

Harga tiket pertunjukkannya hanya Rp 12.000,-.

Sesi Pertunjukan ada 3, jam 8.00; 11.00; dan 15.00.

Tapi perlu perhatikan jam perawatan/maintenance ruang pertunjukkan. Karena pada saati itu tidak akan ada pertunjukan.

Semua informasinya bisa cek disini. https://planetarium.jakarta.go.id


Sabtu itu, akhirnya saya berrangkat dan tiba sekitar pukul 10.00 pagi. Begittu sampai, informasi yang tersedia adalah Tiket Pertunjukkan Sesi 1 dan 2 sudah HABIS terjual, untuk Sesi 3 hanya tersisa 18 tiket.

Hari itu cukup banyak rombongan anak sekolah, mungkin habis oleh mereka. Selain rombongan anak sekolah, ada juga keluarga-keluarga yang membawa anaknya.


Planetarium tidak hanya menyediakan pertunjukan tetapi juga ruang pameran mengenai benda-benda langit. Sayangnya, tidak ada yang berubah dari kira-kira 20 tahun yang lalu di Ruang Pameran. Tidak ada teknologi terbaru dalam ruang pameran. Materi pameran cenderung sudah berumur beberapa tulisan sudah mulai pudar.


Mengitari tuang pameran tidak sampai 1 jam. Karena jam ppertunjukan masih lama, saya mulai mencari destinasi terdekat dari Planetarium. Dan saya menemukan tempat menarik yaitu Gedung Joang 45, 10-15 menit berjalan kaki.


Di Gedung Joang ini saya mengabiskan waktu kurang lebih 60-90 menit. Banyak informasi sejarah mengenai perjuangan para pahlawan dalam merebut Kemerdekaan. Gedung ini sendiri merupakan markas PETA. Ruangannya berAC dan materi pameran dalam museum ini masih sangat baik dan terawat. Saya menikmati waktu di museum ini.


Ada apa aja disana? Coba luangkan waktu datang kesana. Tiket masuknya murah banget kok. Cukup membayar Rp 5.000,- aja!


Selesai dari Gedung Joang 45, saya berjalan kembali ke Planetariuum. Dalam perjalanan ada beberapa restauran dan cafe yang cukup terkenal. Saya mencoba ke kedai Tjikini, alasannya karena mereka menyediakan kue lupis hahaha. Terimakasih kepada Google, jadi sebelum memutuskan ke suatu tempat, saya bisa mendapatkan informasi yang jelas. Kedai Tjikini punya minuman Asam Jawa yang enak dan segar, sesuai sama hari itu yang panas terik.



Kemabali ke Planetarium, saya masih punya waktu untuk menunggu. Saya memutuskan untuk berjalan ke belakang Planetarium. Eeh, kalian tahu gk dimana Planetarium Jakarta itu? Yup, Planetarium berada dalam satu kawasan Taman Ismail Marzuki. Puas Berjalan saya kembali ke Planetarium dan mulai mengantri masuk Ruang Pertunjukan.


Benar sekali dugaan saya kalau masih ada banyyak siswa, namun saya tidak membayangkan betapa ramainya mereka.


Di Ruang Pertunjukkan, kita tidak boleh membawa makanan ataupun minuman, sehingga harus dihabiskan atau dititipkan. Di dalam pun kita tidak diperkenankan berisik dan mengeluarka HP. Kenapa? Karena narasi di ruang pertunjukkan di bawakan langsung sehingga butuh konsenterasi. Tidak diperkenankan HP menyala karena cahaya dapat mengganggu jalannya pertnjukkan.


Langit Jakarta tanpa polusi cahaya dan udara benar-benar sangat memukau. Dan tentu saja Sang Pencipta sungguh luar biasa menciptakan Tata Surya dan semua sistemmnya.


Jika punya waktu, atau bingung mau kemana saat weekend. Cobalah kesini. Disarankan datang lebih pagi untuk mendapatkan tiket pertunjukan Sesi 1 atau 2.



-xoxo-

-gracemutiara-

11 views0 comments

Recent Posts

See All
Post: Blog2_Post
bottom of page